Jakarta, Insomnia atau masalah kesulitan mendapatkan tidur yang berkualitas kerap dialami beberapa orang hingga mereka sulit memejamkan mata di malam hari. Keadaan itu pun nyatanya bisa dikaitkan dengan kondisi kejiwaan seseorang lho.
Seperti diungkapkan ahli kejiwaan, dr Andri, SpKJ, FAPM, insomnia bisa menjadi tanda bahwa seseorang memiliki masalah kejiwaan. Masalah seperti depresi, stres, dan cemas dikatakan dr Andri berkaitan erat dengan insomnia.
"Insomnia itu salah satu gejala masalah kejiwaan ringan. Dilihat dari kondisinya, apakah insomnia sampai menyebabkan gangguan fungsional," kata dr Andri saat ditemui di seminar dokter Psychosomatic Medicine di RS Omni Alam Sutra, Tangerang, Sabtu (11/10/2014).
dr Andri mengatakan insomnia yang dikategorikan masalah kejiwaan adalah saat seseorang mengalami gangguan pada aktivitasnya sehari-hari karena insomnia. Gangguan dari insomnia yang dimaksud di antaranya tidak bisa berkonsentrasi, kinerja menurun, dan mengantuk saat beraktivitas.
Meski demikian, dr Andri mengatakan tidak semua orang dengan insomnia dapat dikatakan memiliki masalah kejiwaan.
"Ada orang dengan insomnia yang tidurnya cuma 4 jam tapi dia enggak apa-apa, itu namanya short sleeper. Tapi yang begitu enggak banyak," tuturnya.
Selain faktor psikis dan fisik, insomnia juga bisa dipicu hal-hal kecil seperti kebiasaan buruk minum kafein di sore hari dan olahraga malam-malam. Bekerja hingga larut malam di tempat tidur apalagi dengan menggunakan laptop juga bisa menjadi pemicu. Karena itulah penyebab insomnia menjadi kompleks.
Posted by 4:34 PM and have
0
comments
, Published at
No comments:
Post a Comment